Ikan Konsumsi di Laut Indonesia #2
Ikan Tangkap Untuk Konsumsi (2)
Beberapa ikan tadi adalah ikan tangkap yang ukurannya relatif besar. Ada ikan tuna, cakalang, tongkol, kakap, dan tenggiri. Bagaimana dengan ikan tangkap lainnya yang berukuran lebih kecil? Ada ikan layang, ikan kerapu, ikan lemuru, ikan kembung, dan ada juga tangkapan lain seperti udang, cumi-cumi, dan gurita.
Ikan Layang
Ikan layang merupakan ikan
pelagis kecil yang dapat ditemui di jarak lebih dari 30 mil dari pantai.
Panjang ikan layang 15-25 cm dan beratnya 50-100 gram. Ikan layang berenang
cepat dan bergerombol. Biasanya, ikan layang ditangkap menggunakan jaring purse
seine. Ikan dengan bentuk lurus memanjang ini sering kita jumpai dalam
bentuk pindang, yaitu ikan yang telah direbus dan diberi garam. Salah satu
daerah penghasil ikan layang adalah Pati dan Rembang di Jawa Tengah. Di sana,
ribuan keranjang ikan layang bisa dihasilkan dari penangkapan per hari!
Ikan Layang (Sumber: wikimedia.org) |
Ikan Kerapu
Ikan kerapu adalah jenis ikan
demersal yang bisa hidup di bagian dekat dasar laut dangkal, laut dalam, atau
muara sungai. Ikan kerapu bertubuh rendah, lebar, moncongnya pipih, dan
mulutnya lebar. Ikan kerapu juga memiliki gigi tajam yang berfungsi untuk
melahap mangsanya. Ukuran ikan kerapu berkisar antara 15-30 cm. Ikan kerapu
memiliki corak bintik-bintik di tubuhnya, yang berfungsi untuk kamuflase. Tiap
jenis kerapu memikiki ciri khas corak tubuh masing-masing. Beberapa jenis ikan
kerapu antara lain kerapu kerang, kerapu macan, kerapu merah, kerapu tikus, dan
kerapu batik. Ikan yang memiliki kandungan gizi tinggi dan rasa gurih ini
sekarang sudah banyak dibudaya dan juga disilangkan.
Ikan Kerapu (Sumber: djpb.kkp.go.id) |
Ikan Lemuru
Ikan lemuru adalah ikan pelagis
kecil yang rupanya sering kita jumpai pada kemasan kaleng. Yap! Ikan lemuru
adalah jenis ikan yang sering digunakan untuk bahan baku sarden lokal dan juga
pindang. Bentuknya memanjang agak bulat dengan panjang tubuh sekitar 15 cm.
Ikan lemuru memiliki sisik halus dan ukuran sirip yang kecil. Ikan ini bergerak
bergerombol dan memakan zooplankton. Ikan lemuru merupakan komoditas penting di
perairan selat Bali. Di sana, ikan lemuru yang masih kecil disebut sempenit,
setelah agak besar disebut protolan, dan jika sudah dewasa dengan panjang 15 cm
barulah disebut lemuru atau ikan kucing. Ikan lemuru segar hanya dapat dibeli
di daerah Muncar, Banyuwangi. Karena mudah busuk, di luar daerah tersebut kita
hanya akan menemui bentuk olahannya saja seperti pindang, ikan asin, atau
kalengan.
Ikan Lemuru (Sumber: agrozine.id) |
Ikan Kembung
Ikan kembung merupakan ikan
pelagis kecil yang masih berkerabat dengan ikan-ikan pelagis besar seperti
tuna, tongkol, dan tenggiri. Dilihat sekilas dari bentuknya memang mirip dengan
ikan tuna, hanya saja dalam versi kecil. Ikan kembung di Ambon disebut lema,
sedangkan di Makassar disebut banyar. Ikan kembung biasa dijual dalam bentuk
kan segar, ikan pindang, dan juga ikan asin. Selain dikonsumsi manusia,
ternyata ikan kembung juga dijadikan umpan untuk memancing cakalang. Walaupun
dengan harga yang terjangkau, ikan kembung memiliki nilai gizi yang tinggi.
Kandungan omega 3 nya lebih besar dibandingkan ikan salmon!
Ikan Kembung (Sumber: bola.com) |
Udang dan Lobster
Udang adalah hewan dalam
subfilum Crustaceae yang hidup di perairan baik air tawar, payau,
ataupun asin. Beberapa jenis udang yang hidup di laut adalah udang yang kita
konsumsi, antara lain udang jerbung atau udang putih, udang dogol, udang rebon
atau ebi, dan udang peci. Ukurannya bermacam-macam, misal untuk udang rebon
yang paling kecil ukurannya hanya 2-3 cm, biasanya dimanfaatkan untuk terasi
atau abon. Sedangkan udang peci dan udang jerbung panjangnya 10-20 cm.
Lobster sedikit berbeda,
ukurannya lebih besar dan beratnya mencapai 2 kg. Lobster atau udang karang ini
memiliki kulit yang keras dan corak warna beragam. Dengan ukuran yang lebih
besar serta cita rasa yang enak, lobster memiliki nilai jual yang tinggi
dibandingkan udang lainnya.
Udang dan Lobster (Sumber: maritim.go.id,
suhana.web.id)
Cumi-cumi
Cumi-cumi adalah salah satu
hewan moluska atau hewan lunak yang hidup di laut. Umumnya cumi-cumi berukuran
5-15 cm. Bentuk hewan ini menyerupai pipa dengan 10 tentakel panjang yang
berfungsi untuk bergerak dan menjerat mangsa. Cumi-cumi memiliki cara yang unik
untuk mempertahankan diri dari predator yaitu dengan menyemprotkan tinta, dan
ada juga yang memiliki kemampuan memancarkan cahaya atau luminasi.
Cumi-cumi yang biasa kita
konsumsi ada yang hidup di permukaan laut, ada pula yang hidup di kedalaman.
Cumi-cumi memiliki kandungan gizi yang baik, bahkan juga tintanya.
Cumi-cumi (Sumber: liputan6.com) |
Gurita
Sama seperti cumi-cumi, gurita
adalah hewan moluska. Gurita dan cumi-cumi sama-sama termasuk dalam kelas Cephalopoda
atau hewan dengan kaki terletak di kepala, kaki yang dimaksud di sini
adalah lengan. Berbeda dengan cumi-cumi yang berenang dengan tentakelnya,
gurita menggunakan 8 lengannya untuk merayap di dasar laut selain untuk
berenang. Di Indonesia, masih banyak digunakan cara tradisional untuk menangkap
gurita yaitu dengan mengunakan pancing, panah, dan bubu. Ukuran gurita
bervariasi dari yang paling kecil 2,5 cm hingga yang paling besar 9 m, tapi
tentu saja tidak semuanya umum untuk dimakan. Beberapa masakan Jepang yang
populer menggunakan gurita sebagai bahan, misalnya tempura, sushi, dan
takoyaki.
Gurita (Sumber: indofishery.id) |
Kepiting dan Rajungan
Kepiting dan rajungan adalah
hewan yang serupa. Perbedaannya, kepiting bisa muncul ke daratan, sedangkan
rajungan sepenuhnya hidup di laut. Kepiting dan rajungan adalah hewan Crustaceae
yang memiliki 5 pasang kaki yang sepasangnya berupa capit. Jenis kepiting yang
banyak dijual di Indonesia antara lain kepiting bakau, kepiting soka, dan
rajungan. Cara menangkap kepiting yang umum digunakan adalah menangkap langsung
kepiting di rawa atau hutan bakau dengan tangan, atau menggunakan perangkap
kepiting (bubu).
Kepiting dan Rajungan (Sumber: baliseafoodexporter.com) |
Comments
Post a Comment