Alat Tangkap Ikan

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kelautan dan Perikanan telah menetapkan alat tangkap ikan yang resmi untuk digunakan di wilayah pengelolaan perikanan (WPP-NRI). Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. 6 Tahun 2010 tentang alat penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

Berdasarkan Kepmen tersebut, secara umum ada 10 jenis alat tangkap ikan. Seiring berjalannya waktu, ada beberapa alat tangkap dalam Kepmen tersebut yang dilarang penggunaannya menurut peraturan yang lebih baru, yaitu Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan pukat hela dan pukat cantrang. Pelarangan penggunaan alat tersebut memiliki alasan bahwa alat tersebut merusak kelestarian ikan dan lingkungannya.

Berikut adalah 10 jenis alat tangkap ikan berdasarkan Kepmen KP No. 6 Tahun 2010.


1.      Alat Penangkapan Ikan Jaring Lingkar

Jaring lingkar atau purse seine digunakan dengan cara melingkari gerombolan ikan. Bagian atas jaring diberi pelampung sedangkan bagian bawahnya diberi pemberat. Saat jaring telah membentuk lingkaran, jaring ditarik sehingga gerombolan ikan di tengahnya akan tertangkap. Penangkapan ikan dengan jaring lingkar bisa dengan satu kapal atau dua kapal. Ikan yang ditangkap adalah ikan pelagis.

Purse Seine (Gambar: researchgate.net)

 

2.      Alat Penangkapan Ikan Pukat Tarik

Pukat tarik berbentuk seperti kantong. Cara penggunaannya sama seperti jaring lingkar, yaitu mengelilingi gerombolan ikan baik dengan satu kapal, dua kapal, atau tanpa kapal yang dilakukan di pantai. Jenis pukat tarik di kapal antara lain dogol atau Danish seines, Scottish seines, Pair seines, payang, cantrang, dan lampara dasar. Kini penggunaan cantrang dilarang. Pukat tarik digunakan untuk menangkap ikan pelagis dan demersal sesuai dengan jenisnya. Dogol dan lampara dasar digunakan untuk meanangkap ikan demersal, sedangkan payang digunakan untuk menangkap ikan pelagis. 


Pukat Tarik (Gambar: bappeda.jatimprov.go.id, i.ytimg.com)

 

3.      Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela

Pukat hela atau biasa disebut trawls juga sudah dilarang penggunaannya. Bentuk pukat hela berupa jaring berkantong baik dengan atau tanpa pembuka mulut jaring. Pukat hela digunakan dengan cara dihela di belakang atau di sisi kapal yang sedang melaju, sehingga pukat akan tertarik dan menangkap ikan di sepanjang lintasan kapal. Pukat hela ada yang ditarik di tengah kolom air untuk menangkap ikan pelagis dan ada yang di dasar untuk menangkap ikan demersal dan udang. Karena pukat ini diseret, terumbu karang yang ada di dasar ikut tersangkut dan rusak.

Pukat Hela (Gambar: kompas.com)


4.      Alat Penangkapan Ikan Penggaruk

Alat tangkap penggaruk atau dredges memiliki bingkai dari kayu atau besi dan dilengkapi jaring atau bahan lainnya. Cara menggunakannya adalah dengan menarik alat penggaruk di dasar laut, baik dengan atau tanpa perahu. Alat ini digunakan untuk menangkap kerang, teripang, dan makhluk hidup bentos lainnya (biota yang menetap).


Dredges (Gambar: dredgeandtrawlfishing.weebly.com, cornwallgoodseafoodguide.org.uk)

 

5.      Alat Penangkapan Ikan Jaring Angkat

Jaring angkat digunakan untuk menangkap ikan pelagis. Bentuk umumnya segi empat dengan rangka di sisi jaring. Cara penggunaannya, jaring dibenamkan pada kolom air. Di atas jaring, baik di kapal atau di bangunan di laut, diberikan lampu untuk mengumpulkan ikan. Kemudian bingkai jaring di angkat menggunakan tali, jaring akan terangkat membawa ikan yang telah terkumpul. Jaring angkat ada yang portable, ada yang dipasangkan di perahu atau bangunan, dan ada juga Bouke ami yang digunakan di sisi kapal.

Jaring Angkat (Gambar: commons.wikimedia.org)

 

6.      Alat Penangkapan Ikan yang Dijatuhkan atau Ditebarkan

Jala jatuh atau cast nets digunakan untuk menangkap ikan pelagis dan cumi-cumi yang jaraknya relatif jauh dari pantai. Jala dijatuhkan kemudian tali kerut ditarik sehingga mulut jala tertutup. Sedangkan jala tebar atau falling gear digunakan di dekat pantai dengan cara menebar jala langsung ke laut, pemberat akan membuat bagian bawah jala menguncup sehingga jala tertutup.

Jala Tebar (Gambar: hkytegal.org)

 

7.      Alat Penangkapan Ikan Jaring Insang

Jaring insang (Gillnet)dibentangkan secara vertikal di kolom air dengan tujuan mengahadang ikan sehingga ikan akan terjerat saat menabraknya. Jenis jaring insang ada jaring insang tetap, jaring insang hanyut, jaring insang lingkar, jaring insang berpancang, jaring insang berlapis, dan jaring insang kombinasi. Sasaran ikannya adalah ikan demersal dan ikan pelagis bergantung jenis jaringnya.

Jaring Insang (Gambar: gidagkp.org)

 

8.      Alat Penangkap Ikan Perangkap

Bentuk dan bahan perangkap bermacam-macam. Ada bubu, dengan bentuk silinder atau balok yang terbuat dari bambu. Ada bubu bersayap yang bentuknya seperti jaring berkantong. Ada stow nets atau jaring berupa pukat labuh, togo yang berbentuk seperti piramida, ambai yang berbentuk kerucut, jermal, dan pengerih. Ada perangkap yang menyerupai pagar. Serta ada set net,  perangkap ikan peloncat, Muro ami, dan seser yang berbentuk seperti gayung berlubang.

Umumnya, perangkap dioperasikan secara pasif atau hanya ditempatkan, ikan sasaran akan masuk ke perangkap dengan sendirinya. Bubu bersayap, togo, ambai, jermal, dan pengerih dioperasikan di daerah pantai dengan mamanfaatkan pasang surut perairan. Set net dioperasikan di wilayah pantai secara menetap untuk menangkap ikan yang beruaya musiman. Pukat labuh memanfaatkan arus perairan, digunakan untuk menangkap ikan ukuran kecil di daerah pasang surut. Bubu dioperasikan di dasar perairan untuk menangkap ikan demersal dan ikan karang ataupun kepiting.

Bubu (Gambar: islandnation.sg)


9.      Alat Penangkapan Ikan Pancing

Pancing atau hook and lines adalah alat yang familiar bagi masyarakat yang bukan nelayan. Macam-macam pancing ada pancing ulur, pancing berjoran, pancing mekanis dengan katrol, huhate, rawai dasar, rawai hanyut, tonda, dan pancing layang-layang. Untuk menggunakan pancing, diperlukan umpan yang dikaitkan di kail, ikan akan tersangkut di kail saat memakan umpan.

Huhate (Gambar: samudranesia.id)

 

10. Alat Penangkap Ikan Penjepit dan Melukai

Jenis-jenis alat penjepit dan melukai antara lain tombak atau harpun, ladug, dan panah. Penggunaannya dengan cara alat diarahkan langsung untuk menjepit atau melukai sasaran baik ikan pelagis maupun ikan demersal atau karang.

Tombak (Gambar: m.merdeka.com)


Referensi: 

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. 6 Tahun 2010 tentang alat penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Kerusakan Terumbu Karang di Indonesia

5 Alasan Kenapa Harus Liburan ke Kepulauan Seribu

Wilayah Pengelolaan Perikanan NRI