Kerja Lapangan Oseanografer #1 : Melaut Ala Oseanografer

Hai Optijen! Pasti sudah tahu kan dari berbagai postingan Oceanpulse kalau mahasiswa oseanografi pasti sering ke laut untuk kuliah lapangan? Lantas, kalau sudah lulus, bagaiamana sih kerja di lapangan sebagai oseanografer? Kali ini, aku berkesempatan untuk mengetahui banyak hal tentang berbagai survei lapangan dalam rangka penelitian melalui Bang Iwan. Rasa penasaran jangan dibiarkan terlalu lama, langsung saja simak cerita selanjutnya!


Berkenalan dengan Bang Iwan

Namanya adalah Iwan Pramesti Anwar. Saat ini Bang Iwan bekerja sebagai asisten akademik di program studi Oseanografi ITB, dan juga sedang menjalani pendidikan doktoral di program studi Sains Kebumian ITB (hebat ya!). Sejak kuliah S1 di Oseanografi ITB, Bang Iwan sudah beberapa kali menjalani kegiatan survei lapangan, baik itu magang maupun KP (Kerja Praktik). Setelah lulus sarjana, Bang Iwan melanjutkan S2 di program studi Sains Kebumian ITB, dan semakin banyak pula survei lapangan yang diikuti. Salah satunya adalah Ekspedisi Nusa Manggala, ekspedisi besar yang diselenggarakan Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI.

Berawal dari Hobi

Bang Iwan hobi main, bepergian, dan juga ngobrol. Kala itu, kebetulan, ada dua orang teman Bang Iwan yang juga suka bepergian atau jalan-jalan. Karena ingin jalan-jalan, Bang Iwan bersama dua temannya mengajukan diri kepada dosen wali untuk mengikuti KP, padahal saat itu mereka masih tingkat 2! Singkat cerita, jadilah Bang Iwan dan tim ‘KP’ di Bali. Kegiatan yang dilakukan adalah membantu mengambil data dan membantu kegiatan pengmas (pengabdian masyarakat) tentang konservasi penyu. Untuk konservasi penyu, Bang Iwan dan tim bertugas untuk menjaga telur penyu pada malam hari, agar tidak diambil oleh oknum yang mengambil telur penyu untuk dijual. Dari situlah Bang Iwan merasa “Wah asyik ya!”, malam-malam di pantai, sambil stargazing. Timbullah rasa senang yang akhirnya membuat Bang Iwan terus melakukan survei ke lapangan.

kerja-lapangan-oseanografer-1
Kegiatan Survei Kemiringan Pantai untuk Kesesuaian Pendaratan Penyu. Pantai Perancak, Bali (dok. Iwan Anwar)

Survei Lapangan

Lantas untuk apa survei lapangan dilakukan? Menurut Bang Iwan, ada survei yang dilakukan untuk suatu kebutuhan yang pelaksanaannya sudah pasti. Survei tersebut sudah memiliki kerangka acuan kerja, ada default untuk pengambilan data, dan surveyor tinggal melaksanakan survei sesuai dengan standar yang telah ditetapkan selama waktu yang ditentukan. Ada juga survei yang dilakukan untuk riset. Survei untuk riset harus didesain sendiri pelaksanaannya, sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Bang Iwan sudah pernah melakukan survei baik survei teknis maupun survei untuk riset, kebanyakan yang dilakukan adalah survei untuk riset.

Menumpang Suatu Ekspedisi

Dalam riset, bisa saja dibutuhkan survei untuk mendapatkan data secara langsung di lapangan. Survei oseanografi membutuhkan alat, kapal, dan berbagai hal lainnya yang sulit untuk diwujudkan seorang diri. Ternyata, peneliti bisa ikut suatu ekspedisi yang diselenggarakan lembaga pemerintah, lho! Untuk melaksanakan survei dengan mengikuti suatu ekspedisi yang diadakan suatu lembaga, ada prosedurnya. Bang Iwan menjelaskan bahwa lembaga yang mengadakan ekspedisi akan membuka pendaftaran untuk para peneliti yang memiliki penelitian dan ingin mengikuti ekspedisi. Peneliti mengajukan proposal, dan akan ditempatkan di tim yang sesuai dengan penelitian yang dikerjakannya. Penyelenggara ekspedisi memiliki tujuan, sehingga peneliti seharusnya memiliki topik penelitian yang selaras dengan tujuan ekspedisi yang ingin diikuti. Setelah diterima, maka peneliti akan bergabung dalam ekspedisi dan melaksanakan survei lapangan. 

Berbagai Ekspedisi

Bang Iwan telah mengikuti berbagai ekspedisi, ataupun survei lapangan lainnya. Pada tahun 2015, Bang Iwan melakukan KP dalam Survei Oseanografi dan Perikanan Tangkap Pelagis di Sangihe dan Talaud yang diadakan KKP. Bang Iwan pernah mengikuti ekspedisi dengan kapal penelitian Baruna Jaya VIII dua kali, yang pertama pada tahun 2016 dalam INDESO Joint Expedition yang diadakan KKP, dan yang kedua pada tahun 2018 dalam Ekspedisi Nusa Manggala (ENM) yang diadakan LIPI. Pada tahun 2017, Bang Iwan mengikuti dua kali ekspedisi, yang pertama Riset ITB di Teluk Ambon tentang Sistem Arlindo dan Pengaruhnya pada Produksi Perikanan Laut Nasional, dan yang kedua Ekspedisi Widya Nusantara (EWIN) Coastal Chapter di Simeuleu yang diadakan LIPI. Terakhir pada tahun 2019, Bang Iwan mengikuti survei yang diadakan oleh KKP bekerjasama dengan JICA tentang Blue Carbon Ecosystem di Berau, dan juga survei bersama tim riset dosen oseanografi ITB di Karimun Jawa. Menurutnya, ENM adalah ekspedisi yang paling wah!


Ekspedisi Nusa Manggala 2018

ENM merupakan ekspedisi yang concern utamanya adalah terumbu karang (oleh Coremap CTI). Kondisi terumbu karang tidak terlepas dari ekosistem yang ada di sekitarnya termasuk manusianya. Oleh karena itu, ENM diadakan untuk mengungkap kondisi ekosistem dengan menggali data dan informasi di 8 pulau terluar di timur Indonesia bagian utara. Pulau-pulau itu adapah Pulau Yiew, Budd, Fani, Brass-Fanildo, Liki, Bepondi, Meossu, dan gugusan kepulauan Ayau di kawasan Raja Ampat, Papua. Ekosistem yang diteliti tidak hanya sebatas ekosistem di laut seperti mangrove atau lamun, namun diadakan juga penelitian di bidang sosio-ekonomi di pulau-pulau tersebut. ENM diselenggarakan dalam tiga leg dari bulan Oktober hingga Desember 2018.

Banyak Tim yang Terlibat

Karena bidang yang diteliti cukup luas, maka ada banyak pula tim yang terlibat dalam ENM. Hal inilah salah satu alasan yang menjadikan ENM paling wah! bagi Bang Iwan. Ada tim oseanografi fisis, oseanografi geologi, oseanografi biologi, oseangrafi kimia, hingga sosio-ekonomi. Peneliti yang ikut pun berasal dari berbagai universitas di Indonesia, dan banyak orang hebat. Bahkan ada peneliti yang tidak mau tidur di kapal dan memilih untuk live in di rumah masyarakat di pulau, menarik!

Kerja Oseanografer

Tiap tim memiliki kegiatan survei yang berbeda-beda. Dalam ENM, Bang Iwan tergabung dalam tim oseanografi fisis, yang hampir sepenuhnya bekerja di atas kapal. Pengambilan data dilakukan saat kapal berhenti, yang selanjutnya lokasinya disebut stasiun oseanografi. Di stasiun oseanografi, biasanya pertama dilakukan coring sedimen oleh tim oseanografi geologi, dilanjutkan tim oseanografi biologi yang mengambil sampel plankton. Kemidian giliran tim oseanografi kimia mengambil sampel air laut, disusul tim oseanografi fisis menurunkan alat seperti CTD dan botol nansen. Waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan data bergantung pada kedalaman. Pengambilan data ini bisa dilakukan kapan saja sesuai dengan perencanaan survei, jadi harus selalu siap sedia bahkan jika jadwal pengambilan datanya tengah malam atau dini hari!

kerja-lapangan-oseanografer-2
Bang Iwan Menunggu Giliran CTD Turun dalam Ekspedisi Nusa Manggala 2018. KR Baruna Jaya VII, Kep. Ayau, Papua Barat (dok. Iwan Anwar)


Hasil Ekspedisi

Hasil yang diharapkan dari ENM adalah rekomendasi kebijakan baik untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Hasil penelitian dari seluruh tim ENM akan diterbitkan sebagai jurnal ilmiah. Menurut Bang Iwan, sedikitnya ada 30 jurnal yang terbit dari ENM. Peneliti-peneliti telah mengetahui kondisi dalam berbagai aspek di 8 pulau terluar, sehingga hasil penelitiannya dapat dijadikan rekomendasi bagi pembuat kebijakan, karena memang sudah seharusnya kebijakan dibuat berdasarkan fakta ilmiah. Hasil dari ENM ini diharapkan dapat menjadi landasan dan memberikan gambaran yang tepat tentang bagaimana seharusnya pengelolaan pulau-pulau terluar Indonesia.


Seru banget ya Optijen, pengalaman Bang Iwan dalam ENM yang super keren ini? Di bagian 2 aku akan membocorkan banyak pelajaran yang didapat Bang Iwan dari berbagai kegiatan survei, serta ada pesan untuk Optijen sekalian. Stay tuned yaa!


Referensi

Film Dokumenter Ekspedisi Nusa Manggala : Kisah 8 Pulau Terluar. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=2CMPgVyaHUo

Comments

Popular posts from this blog

Kerusakan Terumbu Karang di Indonesia

5 Alasan Kenapa Harus Liburan ke Kepulauan Seribu

Wilayah Pengelolaan Perikanan NRI